Ketika Kamu Kepengennnnnn sekali dan Allah say "Yes, you may!"

Man propose, God dispose.

It just so... right.
Namanya hidup, masalah pasti ada. Kecil atau besar, sedikit atau banyak, masalah akan selalu mengelilingi manusia dalam setiap episode hidupnya.

Its a matter of how we face it and not to runaway. Again.

Jaman jaman tiga bulan lalu adalah jaman jaman dimana rasa frustasi dan hopeless trus menerus mengalir dalam setiap hari. Tentang kepengenan yang kepengen banget. Apalagi, kalo bukan amat sangat kepengen sekali punya rumah sendiri. Jadi kontraktor sih sah sah aja, perlu juga kok, untuk melihat tingkat kebecusan mengurus rumah. Tapi masak iya mau terus2an jadi kontraktor? Sayang juga kan sebenernya, duit yang dialokasikan untuk bayar kontrakan kan sebenernya bisa dipake buat nyicil. Begitulah kira2 teorinya. Prakteknya..... yah, mana pernah si ada kasus praktek lebih mudah ketimbang teori? Satu banding sekian kali ya. Jadi yah, setelah menghitung gaji suami dan gaji sendiri, tidaklah cukup uang kami sekadar simulasi mencicil. Nah loh.
Tabungan juga masih sangat sedikit, jauh dari 30 % yang harus dibayarkan untuk DP. Diitung itung si bisa, tp kemungkinan dapet rumahnya kuecilllll, atau jauh dari peradaban. Bukan pilihan. Agak agak ngoyo memang kalo pengen rumah yang agak lapang. Tapi yah, bukan kami namanya kalo nggak keras kepala.

Sudah coba hunting di area Surabaya kota. Tidak terjangkau. 
Cari yang deket sama kantor, tambah tidak terjangkau. 
Sebenernya si pengen juga punya rumah yang deket sama kantor, bisa pulang pas istirahat sekadar nengokin anak lanang. Tapi harganya itu lho. Jadi nggak masuk hitungan akhirnya.
Akhirnya pilihan yang masuk akal yang lari ke sidoarjo, atau minimal perbatasanlah.

Kebetulan rumah kontrakan memang di deltasari, daerah waru, pas perbatasan surabaya sidoarjo.  Tapi si sebenernya gak ada niatan cari sekitar situ. Bukan karena apa apa, lingkungan di daerah ini nyaman untuk tinggal. Tapi... harganya sudah mirip harga di surabaya. 

Tapi usaha kan tetap harus ya. Jadilah kami mulai hunting rumah second. Banyak yang bagus, tapi mahil. Ada juga yang biasa aja nggak bagus bagus amat, tapi tetep mahil. 

Hadehhhh.... kepengen sekali punya rumah sendiri Ya Allah....

Akhirnya si kami nothing to loose lagi, memundurkan target sampe tahun depan. Tapi kalo lihat iklan rumah, ya gak bisa nggak ngelirik. Akhirnya kami sampai juga pada rumah yang lumayan pas dengan yang kami inginkan. 
Tung itung itung duitnya tetep nggak cukup buat bayar depe. 
Denagn berat hati, akhirnya kami melepaskan alex, sedan yng sudah hampir 2 tahun jadi akomodasi kami. Hidup itu pilihan bukan?

Tapi rupanya dengan menjual alex, depe tetep aja masih kurang. Tapi ya itu tadi, saking kepenginnya punya rumah sendiri, akhirnya suami maksain ke bank deh nyekolahin SK Pegawai buat cari tambahan. 
Akhirnya, bismilah kami maju KPR dengan depe pinjaman itu. Konsekwensinya, uang bulanan kami habis bis untuk nyicil, jdi hanya bergantung pada rejeki dinas dinas luar. Tapi ya itu tadi, kembali pada saking kepengennya.
Setelahnyapun, kami masih harus berjibaku dengan penjual. Si penjual ini, tadinya begitu legowo ketika kami bilang mau membeli dg cara KPR. Namun, dengan bertele tele dan kisruhnya urusan dengan bank masalah KPR ini, si penjual menjadi tidak sabar. Hampir setiaaap saat bertanya, "Gimana mbk? Sudah sampe mana?" Terussss saja seperti itu. Pun pihak bank juga rigid banget, minta ini, itu, nggak sekalian, jadi wira wiri terus. Hampir bikin mau mandeg aja rasanya. Huff! Tapi ya mau gimana lagi, kepengen banget siiihh....

Dengan mencari sumber daya kesana kemari demi menuhin 30% depe, menjual alex yang berarti si ghozy musti siap2 jadi bikers, dan semua drama antara penjual dan Bank muamalat (yang kami pilih sebagai si penyandang dana KPR) itu, akhirnya rumah mungil itu jadi milik kami juga.

Yah, all praises to Allah, dengan modal nekat penuh perhitungan, dia memberi kami jalan rezeki yang luar biasa.

Then, kami akhirnya punya rumah atas nama kami sendiri! Yay!
(walopun sertifikatnya masih nunggu 15 tahun lagi)



Komentar

Postingan Populer